Trichomonas vaginalis merupakan protozoa
patogenik yang biasanya dijumpai di traktus genitaourinaria manusia yang
terinfeksi. Ditularkan melalui hubungan seksual, yang dapat menyebabkan
vaginitis pada wanita dan uretritis non-gonococcoal pada pria.
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa dari
super-class mastigophora (Diesing 1866), class zoomastigophora (calkins,1909),
ordo trichomonadinae (dengan genus trichomonas dan pentratrichomonas) dan
tritrichomonadinae.
Trichomonas vaginalis pertama kali
dideskripsikan oleh Alfred Donne pada
tanggal 1836 pada saat academi of sciences di paris. Pada saat itu dikatakan
bahwa ia menemukan suatu organisme yang disebutnya sebagai antmalcules dari
secret segar vagina. Dan disepakati pada saat itu juga organisme ini dinamakan
trichomonas vaginale, oleh karena mirip dengan organisme dari genus monas dan
trichodina.
Dua
tahun kemudian, Ehrenberg memastikan
penemuan Donee dan memberikan nama pada protozoa ini yaitu Trichomonas vaginalis. Selama 50 tahun selanjutnya, penelitian
tentang trichomonas vaginalis tidak begitu menarik perhatian para ilmuan. Mereka
lebih tertarik mempelajari diagnosis dan pengobatan gonorrho dan syphilis
sebagai penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.dan baru pada tahun
1916 Hoehne melaporkan bahwa
trichomonas vaginalis adalah suatu flagellata yang patogenik karena ia
menemukan kolpitis yang disebabkan oleh trichomonas vaginalis. Penelitian
tentang protozoa ini terus berkembang pada tahun 1943 oleh Allison.
Trichomoniasis direkomendasikan sebagai salah satu penyebab penting penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual.
a.
Morfologi
dan biologi
Trichomonas vaginalis hanya memiliki bentuk tropozoit, berukuran antara 15 - 20 x 10 µ, tidak berwarna dan
bentuknya cuboid. Sitoplasmanya bergranula, terletak di sekitar custa dan axostyle (kapak). Membran bergelombang, berakhir pada pertengahan tubuh flagella bebas. Sitostoma tidak nyata dan hanya mempunyai nukleus.
Intinya berbentuk
oval dan terletak dibagian atas tubuhnya, dibelakang inti terdapat blepharoblas
sebagai tempat keluarnya 4 buah flagella yang menjuntai bebas dan melengkung,
di ujungnya sebagai alat geraknya yang “maju-mundur”. Flagella kelima melekat
ke undulating membrane dan menjuntai kebelakang sepanjang setengah panjang
tubuh protozoa ini. Sitoplasma terdiri dari suatu struktur yang berfungsi
seperti tulang yang disebut sebagai axostyle. Vakuola, partikel, bakteri, virus,
ataupun leukosit dan eritrosit (tetapi jarang) dapat ditemukan di dalam
sitoplasma
Trichomonas vaginalis ini memperoleh makanan secara
osmosis dan fagositosis. Makanannya
adalah kuman-kuman dari sel-sel vagina dan leukosit.
Perkembangbiakannya dengan cara berkembang biak secara belah pasang longitudinal dan
inti membelah dengan cara mitosis yang dilakukan setiap 8 sampai 12 jam dengan
kondisi yang optimum. Jadi tidak heran bila dalam beberapa hari saja protozoa
ini dapat berkembang mencapai jutaan. Tidak seperti protozoa lainnya,
trichomonas tidak memiliki bentuk kista. Sel-sel trichomonas vaginalis memiliki
kemampuan untuk melakukan fagositosis.
Untuk dapat hidup dan berkembang biak, trichomonas
vaginalis membutuhkan kondisi lingkungan yang konstan dengan temperatur sekitar
35-37˚C, hidup pada Ph diatas 5,5- 7,5. Sangat sensitif terhadap tekanan
osmotik dan kelembaban lingkungan. Protozoa ini akan cepat mati bila diletakkan
di air atau di keringkan. Meskipun penularan trichomonas vaginalis secara
non-venereal sangat jarang, ternyata organisme dapat hidup beberapa jam
dilingkungan yang sesuai dengan lingkungannya.
Trichomonas vaginalis bergerak dengan cepat berputar-putar di antara sel-sel epitel dan
leukosit dengan menggerakkan flagel anterior dan membran bergelombang.
Parasit ini mati pada suhu 500C, tetapi dapat hidup selama
5 hari pada suhu 00C.
Dalam biakan, parasit ini mati pada pH < 4,9, (pH
vagina 3,8 - 4,4)
dan tahan terhadap desinfektans dan antibiotik.
Trichomonas vaginalis dapat diidentifikasi dari sediaan
sekret vagina yang masih segar, dimana kita dapat melihat organisme ini secara
jelas pergerakannya. Selain dari sekret vagina yang masih segar lebih baik
karena protozoa ini sangat sensitif dan mudah mati, apalagi pada urine bisa
terdapat sel-sel lain (seperti leukosit) yang menyulitkan kita untuk
membedakannya.
Pada wanita, Trichominiasis menyebabkan vaginitis (radang vagina) dengan
fluor albus yang berwarna putih seperti cream dan berbuih. Bagian vulva dan
cervic bisa mengalami peradangan. Sedangkan pada pria jarang menunjukkan tanda
yang jelas, tetapi dapat pula terjadi uretritis dan prostatitis. Pria biasanya
mendapatkan infeksi ini dari hubungan seksual dengan wanita yang terinfeksi trichomonas
vaginalis.
b.
Siklus hidup dan gejala yang ditimbulkan
Ø Trichomonas vaginalis hidup pada bagian bawah sel kelamin wanita, uretra dan prostate (pria)
Ø mereflikasi dengan cara binary
fission
Ø tidak dapat hidup dilingkungan luar.
Ø Penularan utama → melalui hubungan sex
Trichomonas
vaginalis yang di tularkan
dengan jumlah cukup ke dalam vagina dapat berkembang
biak, bila flora bakteri, pH dan keadaan fisiologi vagina sesuai.
Setelah berkembang biak , terjadi
degenerasi dan deskuamasi sel
epitel vagina. Di sekitar vagina tedapat sedikit leukosit dan parasit bercampur dengan sel epitel. Sekret vagina
mengalir keluar vagina dan menimbulkan gejala flour albus. Setelah lewat
stadium akut, gejala berkurang dan dapat reda sendiri.
Pemeriksaan →in
speculo, tampak kelainan berupa vaginitis, dinding vagina dan porsio
tampak merah meradang dan pada infeksi berat →pendarahan-pendarahan kecil. Flour tampak
berkumpul di belakang porsio, encer atau sedikit kental pada infeksi campuran, berwarna putih kekuning2an atau putih kelabu dan berbusa.
Keluhan lain: pruritus vagina atau vulva dan disuria (rasa pedih
waktu kencing) Infeksi dapat menjalar
dan menyebabkan uretritis. Trikomoniasis
pada laki-laki yang diserang terutama urethra, kelenjar prostat, kadang-kadang
preputium, vesikula seminalis dan epididimis. Pada umumnya gambaran klinis
lebih ringan dibandingkan dengan wanita. Bentuk akut gejalanya mirip uretritis
non gonore, misalnya disuria, poliuria, dan secret urethra mukoid atau
mukopurulen. Urin biasanya jernih, tetapi kadang-kadang ada benang-benang halus.
Pada bentuk kronik gejalanya tidak khas; gatal pada urethra, disuria, dan urin
keruh pada pagi hari.
keruh pada pagi hari.
Menurut Jira,
gejala trichomoniasis pada pria dapat dibagi menjadi 4 stadium, yaitu :
1. Stadium
akut primer, dijumpai eksudat urethtra.
2. Stadium
sub-kronik, eksudat dijumpai sangat sedikit.
3. Stadium
laten, gejala klinis tidak dijumpai.
4. Stadium
kronik, yang dapat berlangsung sampai beberapa tahun.
a.
Pencegahan
Pencegahan
infeksi yang disebabkan oleh trichomonas vaginalis dapat dilakukan dengan:
·
Penyuluhan dan pendidikan terhadap pasien dan
masyarakat umumnya tentang infeksi ini.
·
Diagnosis dan penanganan yang tepat pada
pasangan penderita tricomoniasis.
·
Pemakaian kondom dapat dijadikan sebagai
salah satu cara untuk mencegah tertularnya pasangan seksual terhadap infeksi
ini.
·
Tidak berhubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan. Dan apabila salah satu pasangan menderita tricomoniasis,
maka sebaiknya pengobatan diberikan kepada kedua orang pasangan tersebut.
Where to Bet on Sports To Bet On Sports In Illinois
BalasHapusThe septcasino best sports bet types and bonuses available in Illinois. The most common https://febcasino.com/review/merit-casino/ sports betting options available. Bet $20, Win 바카라 사이트 $150, Win $100 sporting100 or 출장샵